Selasa, 19 Agustus 2014



 capucinne akan selalu menjadi penghianat kepekatan dan hitamnya kopi

-----------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------
-tak ada yg pasti didunia ini,kecuali pahit secangkir kopi

-harum kopi ini mengajariku hidup dan impian
sepahit apapun, kesedihan adalah hitam masalalu yg akan ku kenang

-kuawali malam bercumbu dg secangkir kopi
agar kuyakin tak ada luka yg badi didunia ini

-kita pernah menyeruput kopi dicangkir yg sama
dan membayarnya dg uang recehan,
masih ingatkah kau akan masa itu kawan?

-ketika rinduku padamu menghantuiku,
bibirku adalah secangkir kopi gula
yg kuseruput berkali kali hangatnya

-jingga selalu indah terbiassebelum datang temaram
tetapi puisiku selalu tentang malam dan secangkir kopi

-dan kopi adalh hitam yg penuh misteri
pada pahit yg menggigit membuka mata
pada hangat yg memeluk tiap nadi
dan wangi aromanya memikat rasa

-pada puisi,malam dan kopi kutuang
adalah kerinduan yg tak pernah lekang
hingga kesejatian hidup kujelang
aku akan menjadi kopimu
yg rela mengendap sebagai kepedihanmu
yg sabar menghangatkan kesedihanmu
biarkan harum tubuhku menenangkan jiwamu

aku kopi pahit yg kau seduh dg cinta

segala yg pahit bukanlah untuk menunda sakit
sebab kita hidup untuk berbagi kebahagiaan
lalu kau pandangi aku, yg pulas dan cemas
aku kopi pahit yg belajar menatap dunia dg senyumanmu

aku akan slalu mengingat pagi bening
suara cangkir berdenting dalam hening
gemercik air dituang ,juga ciuman lembut
yg membangunkanku dari perasaan sia sia
kita pernah berteka teki:
dari apakah terbuat sebiji kopi ini?
"dari mata".katamu,"yg ketika jatuh tak pernah merasa kehilangan apa apa"
ia yg rela terikat pada yg fana
maka ketika air matamu jatuh
pagi itu yg tertampung oleh hatimu
biarlah tertampung dalam secangkir kopi
kau tau cintaku dalam secangkir kopi
keseduhan tak membutuhkan pelukan
biarkan jeritmu yg tertahan
mengendap dalam gelas kehidupan
tidurlah kau setenang pagi, tidurlah lagi
 aku kopi pahit
biarlah kesedihanmu yg hitam menjadi jubahku