Sabtu, 03 Mei 2014



“Semakin dalam keberkubang di dalam warung kopi, semakin ajaib teman-temanku. Kopi bagiku, rupanya bukan sekedar air gula, berwarna hitam, tapi pelarian dan kegembiraan.



Segelas kopi bak dua gelas teguk kisah hidup. Bubuk hitam yang larut disiram air mendidih, pelan-pelan mengungkapkan rahasia nasib”

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Penyelesaian yang lama~
Saya pernah (selalu) membuat secangkir kopi atau lebih untuk menikmati malam
dan selalu menikmati sisanya yang tidak hangat di pagi hari.
Saya pernah (selalu) berteman akrab dengan udara yang berlari kencang atau melawan udara dengan kecepatan laju motor di atas rata-rata.
Kemudian melepaskan gasnya dan menikmati angin sambil berdiri dan berteriak, tanpa beban dan tanpa seorang pun yang melarang.
Kita merdeka pada waktunya..
Kemudian tidak merdeka, dan kembali meraih merdeka dalam makna yang berbeda.
Selayaknya, perubahan adalah sebuah keniscayaan.
Tidak akan ada yang bertahan dalam keadaan yang sama dalam waktu yang lama.
Pelangi muncul sehari sebelum kita bersama
Kemudian hilang dalam waktu yang lama ketika kaki kita setara dan sejajar dalam langkah yang kita anggap sama.
Beberapa rintik hujan kemudian kembali memunculkan pelangi, namun selalu kita anggap biasa dan tak ada, mungkin karena kita sibuk dengan kebiasaan-kebiasaan yang baru.
Pagi yang tak sama
Siang yang tak sama
Malam yang tak sama
Terutama cengkrama sore di sebuah teras rumah yang tak lagi sama hingga hari ini.
Mau tidak mau, perubahan perempuan ada hari ini, saat laki-laki hadir tiba-tiba sebelum kompromi dan persiapan akan kehadirannya selesai..
Handuk pagi ini belum kering.
Kulihat senyummu juga mulai berubah dari hari ke hari.
“Kita tidak punya secangkir kopi, dan entah kapan bisa menikmatinya bersama lagi di sebuah sore, dengan waktu yang tidak tergesa-gesa.”

Kamis, 01 Mei 2014



SECANGKIR KOPI|KARNA HITAMNYA MENYIMPAN SEJUTA CERITA. K: ketika O: orang P:perlu I:inspirasi . selalu ku ambil dari secangkirr kopii hahahaha :D
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

-Banyak cerita yang berasal dari secangkir kopi yang penuh inspirasi. Sayang jika tidak kau bagi dengan yang lain.
-kau selalu menyisakan sesapan terakhir di secangkir kopimu, begitu juga dg kisah kita selalu kau sisakan pahit di ujungnya.
-adakah yang lebih setia; selain segelas kopi pahit yang setiap tegukannya mampu mengobati hati yang getir ??
-Kulihat langit hitam, namun tak sehitam kopi dalam cangkir kenangan ~
-dalam secangkir kopi pagi, hitamnya menyimpan sejuta cerita, aku, kamu dan kita.
-Nada merambat di daun jendela, bersama uap kopi pahit yang kau seduh. Kubuang kenangan semalam, demi terucap selamat pagi. ~
-Kau serupa kopi. Pahit dan pekat namun selalu kucari untuk menyempurnakan pagi~
-Jangan bilang secangkir kopi rasanya pahit sebelum meminumnya. Bisa jadi terlalu manis.~
-Sisa malam yang sepi; kopi ku aduk, kenanganmu terlihat resah mengubur mimpi yang pasrah.
-Selain secangkir kopi & selapis roti, ada yg berbeda disalah satu meja, adl sebuah puisi; tanpa penghuni, penuh tirani.
-Kalau saja di cangkir kopi ini ada bekas bibirmu, mungkin aku meneguknya perlahan & tentu lebih lama.
-malam ini; kunangkunang turut menikmati kopi,disitu airmata surut terbagi,aku sipesakitan tertinggal nama--dalam kenangan mati~
-tak ada yang tersisa dari sebuah malam; selain rindu mengental dan segelas kopi sehangat pelukan.
-ketika secangkir kopi itu biasa aja bagimu ketikaitu engkau akn tersentuh tersa nikmatnya seruputn trkhr yg bgtu istimewnya.
-Siang ini, kembali bangun kesiangan. Hujan telah melenakan jiwa, namun secangkir kopi telah menyadarkannya kembali.
-Dari secangkir kopi, mengalir sejuta kenikmatan. Ia adalah teman bagiku : dalam sunyi maupun ramai, Suka maupun Duka.
-Di jendela yang mulai terang, ampas menggenang kopi semalam. Kemudian aku yang sadar dengan kenangan yang menikam ~
-Aku punya cangkir, kau punya kopi. Tumpahkan segala pahitmu kedalamnya, agar kita bisa menikmatinya bersama.
-"Bahagia itu sederhana: hari hujan, bikin kopi, selimutan, baca buku." ~
-kopi telah aku seduh. hanya cinta yang masih enggan kembali berlabuh ~
-cangkir kopiku cuma satu, mulai menghitam di sisi sisinya. kekasih hatiku cuma satu, selalu melekat walau dimakan waktu.
-Jangan pernah pergi dariku, gelas kopi ini butuh lebih dari sekadar gula sebagai pemanis~
-Kopi hitam ini membuatku nyaman untuk bersembunyi,bersembunyi dari rasa sakit.~
dapatkah ku tukar kenangan ini dengan secangkir kopi?
-Suatu saat, akulah yg akan memelukmu dari belakang ketika jemarimu tengah asyik mengaduk dua cangkir kopi kita. Suatu saat.
-"Baiklah, satu cangkir saja, kopi tanpa gula, agar pahitnya membuat luka makin dewasa",
-Kutinggalkan cafe itu pelan-pelan. Sebuah pesan pada bon yg kubayarkan: "selain kopi, tak ada lagi kekasih yg tak menyakiti".
-malam datang, senja berpulang, kopi panas kujelang
-mengapa ku tak bisa beranjak dr matamu,sedangkan cangkir kopi ini sudah menyisakan ampasnya,mengapa ku mencintaimu,aku tak tahu
-Secangkir kopi, utk malam yg sedang dingin. Sunyi ini melemparkan rindu, pada wajah yg pernah tersenyum. Dihadapanku.
-kecuali hangat senyummu pada tiap cangkir kopi yang ku teguk di pagi hari. telah ku lupakan semua hal tentangmu. Segalanya
-Bukan dari gelas atau warna, tp dari rasa yang terus pahit dimulut membuat dopamin meluap-luap untuk mengingatnya terus
-K: ketika O: orang P: perlu I: inspirasi
-kopi yang ku ku reguk tandas tak menyisakan ampas. namun rindu tak pernah tuntas. kerap memburu dan semakin membuas. ~
-maafkan aku jika merindukanmu telah menjadi kebiasaan bagiku, seperti halnya menyeduh kopi setiap hari. ~
-Aku menyimpan matahari di dalam pekat secangkir kopi lalu meminumnya. Sejak saat itu semua begitu nyata, mimpi tlah tiada.
-Kita tidak bisa menyamakan kopi dengan air tebu. Sesempurna apa pun kopi yang kamu buat, kopi tetap kopi, punya sisi pahit yang tak mungkin kamu sembunyikan.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

=KOPI KUCING=
Suatu hari Slamet bertamu ke
rumahnya Faisal dan di suguhi
kopi, katanya kopinya enak.
Soalnya Faisal selalu memuji kopi
yang disuguhkannya. Slamet
akhirnya meminum kopi tersebut
karena penasaran dengan
rasanya.
Slamet : ini kopi apa she, kok
rasanya agak asam ...??
Faisal : itu kopi istimewa, hampir
sama dengan kopi luwak yang
mahal itu...
Slamet : oooo...emang apa
namanya..??
Faisal : namanya kopi kucing, aku
buat sendiri loh...
Slamet : apa iya...?? Kok namanya
kopi kucing..??
Faisla : soalnya diolah lewat
kucing, kalau kopi luwak kopinya
kan dimakan luwak dulu sebelum
diolah. Nah, kopi kucing ini
dimakan kucing dulu sebelum
diolah jadi kopi bubuk, aku
terinspirasi kopi luwak cuma biar
gampang aku pake kucing aza..
Slamet : kucing doyan kopi sal..??
Faisal : sebenernya si enggak,
cuma kopinya aku tumbuk kasar.
Trus, di campur ikan asin, nah
abis itu baru aku kasiin ke
kucingnya.
Slamet : (udah mulai mules) trus
prosesnya gimana sal..??
Faisal : pas kopinya dah keluar
sama taik kucing, tumbukan
kopinya disaring, dicuci trus
dijemur sampai kering, trus
digiling lagi sampe halus. Lah
kebetulan kamu yang pertama
nyoba kopi kucing, belum ada
yang aku suguhin kopi kucing
ini, aku aza mau nyoba tapi
enggak berani kok... Jadi rasanya
gimana met..??
Slamet : FAISAAAAAAAAAL.....!!!!!%
%%
##$$**$$##
Ini bukan kopi kucing sal, ini
TAIK KUCING namanyaaaa %%%
##$$**$$##
sekedar mengisi waktu luang saja. barang kali mau maen kerumah boleh :v gula sama kopi bawa sendiri ya :v
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Duduk dan temani aku disini, masih terlalu pagi untuk membicarakan cinta dihadapan kopi.

pagi adalah harapan untuk segala,termasuk sesuatu yang mungkin tak ada.

kopi pagi dan doa kecil diberanda : semoga ada waktu buat kita.

Tuhan maha romantis, ia menurunkan gerimis sepagi ini untuk menyamarkan sepi dan tangis.

menuju pagi, ada yang perlahan mati dalam secangkir kopi,kita dan harapan yang baru saja kau bunuh sendiri.

ada pahit disetiap teguk kopi,sebab masih ada manis dunia yang belum kurasa diluar sana.

andai secangkir kopi dimeja ini bernyawa. mungkin ia adalah kekasih yang paling setia.

ada begitu banyak rindu yang mengepul diseduhan kopi hitamku, duhai kasihku. tapi kau tak tau.

mengingatmu: seperti sekuntum hujan ,sepi dilangit mataku, yang kunikmati hanya guguran durinya dicangkir kopiku.

kabar gembira pagi ini,ada harum cahaya,lembut puisi dan secangkir kopi. segalanya kurasa amat hangat didadaku untuk mencintaimu.

malam ini aku akan kencan dengan secangkir kopi . dengan selembar sajak dalam dompet,kubelikannya sekuntum bunga sepi.

meneguk secangkir kopi ialah caraku untuk menikmati sepi dan mengelabuhi rasa nyeri.

sembari melamun aku ingin kita berbagi secangkir kopi dan ciuman.

aku tidah membencimu dan aku juga tidak mencintaimu. duduklah dekat sini, dan nikmati kopi bersamaku.

kopi malam ini terasa pahit sekaligus manis, lidahku tidak bisa membedakan rasa jatuh cinta atau rasa kehilangan.

siapalah aku ini, hanya ampas kopi.

aku menerima takdirku sebagi penikmat kopi, sebab kita takkan pernah duduk diusia yang sama.

kopiku mulai dingin,kau belum kembali jua, sekarang kopiku terasa asin oleh air mata.

secangkir kopi kuaduk seperti memutar waktu,sedang kenangan masih ditempat yang sama:masalalu.

kadang aku suka minum kopi tanpa gula, seakan menikmati kesedihan hingga keampasnya.

akan kusuguhkan kopi tanpa susu,aku tak mau menikmati mas depan dg sisa aroma kenanganmu.

saat rinduku menghujam ,cintaku tenggelam bagai gula yang larut dalam secangkir kopi hitam.

aku membandingkan mana yang lebih kurindu? pelukan hangatmu atau harum kepulan asap kopi yang sedang kuhirup?

selalu kucurahkan kerinduan ini dalam secangkir kopi,mungkin karna puisi sudah tak sanggup menampungnya lagi.

seperti memutar waktu,terus kuaduk kopi pagi ini. tapi kenangan tak kunjung pergi.

malam hening didasar cangkir ampas kopiku mengguris tangis. bulan lupa terbit dan senyum seseorangpu tenggelam.

kopi malam ini kuseduh dg air hujan, barangkali kutemukan juga air mata kesedihan.

diluar, rambut gerimis mengibaskan namamu. lalu kutulis sms "ini kopiku, mana kangenmu?"

secawan kopi kental tak lagi terbalut dg duka keinginan, tetapi terbalu dg doa untuk kenyataan.

secangkir kopi diatas meja dan doa kecil diberanda : semoga kesedihan tak dituliskan atas namanya dalam kepulan asap kopiku.

menghirup wangi kopi robusta kedai di dunia ini, cintaku hidup tak lebih hanya menumpang minum saja.

semanis apapun kopi belu m bisa menipu pahitnya ketiadaanmu.