Kamis, 01 Mei 2014



SECANGKIR KOPI|KARNA HITAMNYA MENYIMPAN SEJUTA CERITA. K: ketika O: orang P:perlu I:inspirasi . selalu ku ambil dari secangkirr kopii hahahaha :D
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

-Banyak cerita yang berasal dari secangkir kopi yang penuh inspirasi. Sayang jika tidak kau bagi dengan yang lain.
-kau selalu menyisakan sesapan terakhir di secangkir kopimu, begitu juga dg kisah kita selalu kau sisakan pahit di ujungnya.
-adakah yang lebih setia; selain segelas kopi pahit yang setiap tegukannya mampu mengobati hati yang getir ??
-Kulihat langit hitam, namun tak sehitam kopi dalam cangkir kenangan ~
-dalam secangkir kopi pagi, hitamnya menyimpan sejuta cerita, aku, kamu dan kita.
-Nada merambat di daun jendela, bersama uap kopi pahit yang kau seduh. Kubuang kenangan semalam, demi terucap selamat pagi. ~
-Kau serupa kopi. Pahit dan pekat namun selalu kucari untuk menyempurnakan pagi~
-Jangan bilang secangkir kopi rasanya pahit sebelum meminumnya. Bisa jadi terlalu manis.~
-Sisa malam yang sepi; kopi ku aduk, kenanganmu terlihat resah mengubur mimpi yang pasrah.
-Selain secangkir kopi & selapis roti, ada yg berbeda disalah satu meja, adl sebuah puisi; tanpa penghuni, penuh tirani.
-Kalau saja di cangkir kopi ini ada bekas bibirmu, mungkin aku meneguknya perlahan & tentu lebih lama.
-malam ini; kunangkunang turut menikmati kopi,disitu airmata surut terbagi,aku sipesakitan tertinggal nama--dalam kenangan mati~
-tak ada yang tersisa dari sebuah malam; selain rindu mengental dan segelas kopi sehangat pelukan.
-ketika secangkir kopi itu biasa aja bagimu ketikaitu engkau akn tersentuh tersa nikmatnya seruputn trkhr yg bgtu istimewnya.
-Siang ini, kembali bangun kesiangan. Hujan telah melenakan jiwa, namun secangkir kopi telah menyadarkannya kembali.
-Dari secangkir kopi, mengalir sejuta kenikmatan. Ia adalah teman bagiku : dalam sunyi maupun ramai, Suka maupun Duka.
-Di jendela yang mulai terang, ampas menggenang kopi semalam. Kemudian aku yang sadar dengan kenangan yang menikam ~
-Aku punya cangkir, kau punya kopi. Tumpahkan segala pahitmu kedalamnya, agar kita bisa menikmatinya bersama.
-"Bahagia itu sederhana: hari hujan, bikin kopi, selimutan, baca buku." ~
-kopi telah aku seduh. hanya cinta yang masih enggan kembali berlabuh ~
-cangkir kopiku cuma satu, mulai menghitam di sisi sisinya. kekasih hatiku cuma satu, selalu melekat walau dimakan waktu.
-Jangan pernah pergi dariku, gelas kopi ini butuh lebih dari sekadar gula sebagai pemanis~
-Kopi hitam ini membuatku nyaman untuk bersembunyi,bersembunyi dari rasa sakit.~
dapatkah ku tukar kenangan ini dengan secangkir kopi?
-Suatu saat, akulah yg akan memelukmu dari belakang ketika jemarimu tengah asyik mengaduk dua cangkir kopi kita. Suatu saat.
-"Baiklah, satu cangkir saja, kopi tanpa gula, agar pahitnya membuat luka makin dewasa",
-Kutinggalkan cafe itu pelan-pelan. Sebuah pesan pada bon yg kubayarkan: "selain kopi, tak ada lagi kekasih yg tak menyakiti".
-malam datang, senja berpulang, kopi panas kujelang
-mengapa ku tak bisa beranjak dr matamu,sedangkan cangkir kopi ini sudah menyisakan ampasnya,mengapa ku mencintaimu,aku tak tahu
-Secangkir kopi, utk malam yg sedang dingin. Sunyi ini melemparkan rindu, pada wajah yg pernah tersenyum. Dihadapanku.
-kecuali hangat senyummu pada tiap cangkir kopi yang ku teguk di pagi hari. telah ku lupakan semua hal tentangmu. Segalanya
-Bukan dari gelas atau warna, tp dari rasa yang terus pahit dimulut membuat dopamin meluap-luap untuk mengingatnya terus
-K: ketika O: orang P: perlu I: inspirasi
-kopi yang ku ku reguk tandas tak menyisakan ampas. namun rindu tak pernah tuntas. kerap memburu dan semakin membuas. ~
-maafkan aku jika merindukanmu telah menjadi kebiasaan bagiku, seperti halnya menyeduh kopi setiap hari. ~
-Aku menyimpan matahari di dalam pekat secangkir kopi lalu meminumnya. Sejak saat itu semua begitu nyata, mimpi tlah tiada.
-Kita tidak bisa menyamakan kopi dengan air tebu. Sesempurna apa pun kopi yang kamu buat, kopi tetap kopi, punya sisi pahit yang tak mungkin kamu sembunyikan.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar