Sabtu, 27 Juni 2015

SAJAK RINDU WANITA PENIKMAT KOPI


aku malu menulis ini sejujurnya
tapi tak apa
sebab pagi ini aku selangkah lebih maju melukiskan hatiku tentangmu
aku hanya wanita
aku tau itu
tapi tak sala kan jika aku menuliskan surat ini untukmu
lelaki yang dengan tatapannya membuat aku bahagia?
pagi..
siang..
sore..
malam..
ada saja yang ia lakukan untukku bahagia
jejak jejak kaki kita yang menapak dipantai
angin yang berhembus sepoi mencari teduh bayang-bayang nyanyian kisah kita
ah, sungguh aku merindukan kita yang dekat tanpa jarak sesentipun
sekarang? hah!!
aku terlalu banyak menuliskan rindu diatas kertas dg tinta hitam ini
tapi kopiku tak pernah absen untuk temani sunyiku,
temaniku melawan rindu
kurasa ia merindukan bincang kita pula
kuharap,
seiring percakapan kita tak pernah menjadi mahal
kadang dikedai ini aku harus membayar kopiku dg kesepian
padahal,rindu ini layaknya ampas,
mengendap ikhlas 
tanpa minta tuk diteguk
begitu bukan?
ah,rinduuu.................

Eka de Siregar

1 komentar:

  1. Puisi yang indah, syahdu, dan menggetarkan rasa
    (Wisnu Murti, https://tulisandenpasar.blogspot.com)

    BalasHapus